Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan hiruk-pikuk dunia, banyak orang berlomba mengejar kemewahan dan pengakuan. Namun, dalam ajaran Islam, kita diajarkan untuk melihat teladan hidup dari manusia terbaik yang pernah ada—Rasulullah Muhammad ﷺ. Salah satu sifat beliau yang paling menginspirasi adalah kesederhanaan.
Hidup Sederhana Meski Mampu
Rasulullah ﷺ adalah pemimpin umat, seorang suami, ayah, panglima perang, sekaligus kepala negara. Walau beliau memiliki kekuasaan dan harta yang datang dari berbagai penjuru, Rasulullah ﷺ memilih untuk hidup sederhana. Rumah beliau kecil, tidak mewah. Beliau tidur di atas tikar kasar dan sering kali menahan lapar.
Dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Kami (keluarga Nabi) tidak pernah kenyang makan roti gandum dua hari berturut-turut sampai beliau wafat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kesederhanaan Rasulullah bukan karena beliau tidak mampu, melainkan karena beliau ingin mengajarkan kepada umatnya bahwa kemuliaan tidak ditentukan oleh kekayaan, tetapi oleh ketakwaan dan akhlak mulia.
Sederhana dalam Penampilan
Penampilan Rasulullah ﷺ pun jauh dari kesan berlebihan. Pakaian beliau bersih dan rapi, namun tidak mahal. Beliau memakai apa yang ada, dan selalu bersyukur atas nikmat sekecil apa pun. Beliau juga tidak membedakan diri dari sahabat-sahabatnya saat duduk, makan, atau bekerja. Siapa pun yang melihat beliau sering kali tidak bisa langsung membedakan mana Nabi dan mana orang biasa.
Hikmah untuk Kita Hari Ini
Kesederhanaan Nabi ﷺ adalah pelajaran berharga, terutama di zaman sekarang, ketika banyak orang merasa kurang meski sudah memiliki banyak. Dengan hidup sederhana, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting: hubungan kita dengan Allah, keluarga, dan sesama manusia.
Kesederhanaan juga membuat hati lebih tenang, menjauhkan kita dari sifat tamak, iri, dan cinta dunia yang berlebihan. Sifat ini pula yang membawa Rasulullah ﷺ menjadi manusia paling dicintai Allah dan paling berpengaruh sepanjang masa.
Penutup
Kesederhanaan bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan yang lahir dari hati yang penuh iman. Mari kita jadikan Rasulullah ﷺ sebagai teladan dalam menjalani hidup—bukan hanya dalam ibadah, tapi juga dalam cara kita bersikap, berpakaian, berbicara, dan menjalani hari-hari. Karena sesungguhnya, kesederhanaan adalah bagian dari kemuliaan.