Dalam ajaran Islam, lisan atau ucapan memiliki kedudukan yang sangat penting. Apa yang kita katakan bisa menjadi sumber kebaikan, tetapi juga bisa mendatangkan kerusakan besar jika tidak dijaga. Karena itu, menjaga lisan termasuk bagian dari akhlak mulia dan kunci terciptanya kedamaian di tengah masyarakat.
Lisan Adalah Cerminan Hati
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya berkata baik. Lisan yang terjaga menunjukkan hati yang bersih dan iman yang kuat.
Bahaya Lisan yang Tidak Dijaga
Banyak masalah sosial, seperti pertengkaran, fitnah, adu domba, dan permusuhan, berawal dari ucapan yang tidak dikendalikan. Bahkan dosa besar seperti ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba) sering kali terjadi lewat lisan.
Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini menegaskan betapa buruknya perbuatan lisan yang bisa merusak hubungan dan merusak kehormatan orang lain.
Menjaga Lisan, Menjaga Persaudaraan
Ketika setiap orang mampu menjaga ucapannya, maka hubungan sosial akan lebih damai dan harmonis. Tidak ada saling mencela, memfitnah, atau menyebarkan berita bohong. Justru yang tersebar adalah kata-kata yang menenangkan, menasihati dengan lembut, dan saling mendoakan.
Tips Menjaga Lisan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Berpikir sebelum berbicara – Tanyakan pada diri: Apakah ini benar? Apakah ini perlu? Apakah ini baik?
- Biasakan berkata baik dan positif – Ucapkan kata-kata yang membangun, menyemangati, dan menenangkan.
- Hindari ghibah dan fitnah – Jika tidak bisa berkata baik tentang seseorang, lebih baik diam.
- Berdoa agar diberi kekuatan menahan lisan – Rasulullah SAW juga mengajarkan doa untuk menjaga lisan.
Penutup
Menjaga lisan adalah bagian dari keimanan dan bentuk nyata dari akhlak mulia. Dengan menjaga apa yang kita ucapkan, kita bukan hanya menyelamatkan diri dari dosa, tetapi juga ikut menciptakan lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang. Mari kita mulai dari diri sendiri, karena perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil yang kita lakukan setiap hari.