Setiap manusia yang hidup di dunia ini telah Allah tetapkan rezekinya. Apa yang menjadi milik kita, tidak akan pernah tertukar atau terambil oleh orang lain. Inilah makna dari ungkapan, “Rezeki tak pernah salah alamat.”
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan tidak ada suatu makhluk pun yang bergerak (bernyawa) di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya.”
(QS. Hud: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Menjamin rezeki semua makhluk-Nya, termasuk manusia. Tak peduli di mana pun kita berada, seberapa pun sulit situasi kita, rezeki akan datang sesuai takaran yang telah ditentukan.
Apa Itu Rezeki?
Rezeki bukan hanya uang atau harta. Rezeki bisa berupa:
- Kesehatan yang baik
- Keluarga yang bahagia
- Ilmu yang bermanfaat
- Teman yang setia
- Kesempatan berbuat baik
- Hati yang tenang
Sering kali kita hanya memandang rezeki dari sisi materi. Padahal, ada banyak bentuk rezeki yang tak bisa diukur dengan uang.
Mengapa Harus Yakin pada Rezeki dari Allah?
- Menumbuhkan rasa syukur
Ketika kita yakin bahwa rezeki datang dari Allah, kita akan lebih mudah bersyukur atas apa pun yang kita terima. - Menghindarkan dari iri hati
Kita tak perlu iri pada rezeki orang lain. Apa yang mereka miliki adalah takdir mereka, dan apa yang kita miliki adalah takdir kita. - Menjaga hati tetap tenang
Rezeki yang belum datang bukan berarti hilang. Mungkin Allah sedang menundanya karena waktu yang lebih baik belum tiba. - Memotivasi untuk tetap berusaha dan berdoa
Keyakinan bahwa rezeki itu sudah tertakar tidak membuat kita malas. Justru mendorong kita untuk terus berikhtiar dengan cara yang halal dan penuh tawakal.
Penutup
Setiap orang punya jalan rezekinya masing-masing. Tugas kita adalah berusaha sebaik mungkin, jujur dalam mencari nafkah, dan tidak putus asa. Jangan khawatir akan kekurangan, karena rezeki tak akan pernah salah alamat. Apa yang ditakdirkan untuk kita, pasti akan datang—tepat waktu dan dengan cara yang terbaik menurut Allah.
“Apa yang menjadi jatahmu, akan datang kepadamu walau seluruh dunia berusaha menghalanginya. Dan apa yang bukan milikmu, tak akan kau miliki walau seluruh dunia membantumu.”
(Perkataan ulama)